Tak jauh dari tempat duduk kami, duduk melantai seorang bapak yang memakai jaket yang agak kumal, di depannya ada gelas plastik. Sepintas terlihat kakinya diperban. Sepertinya bapak tua ini berprofesi sebagai pengemis, meminta belas kasihan dari pengunjung warung yang punya kembalian beberapa receh dan telah kenyang perutnya. Tanpa kata, beliau hanya menggerak-gerakkan gelas plastiknya saat pengunjung melintasinya, tanda gelas plastik minta diisi. Saya sempat memperhatikannya, mata kami beradu tatap saat pak tua ini mengeluarkan sebungkus rokok dari jaketnya, kemudian membakar dan menghisapnya.
-
Tulisan Terakhir
Komentar Terbaru
arshinara pada Dua Telur dan Nasi Putih dani pada Pete-pete adventure dani pada Macet pasti berlalu dani pada Semangat hari ibu muhammad pada Gara-gara Bakso Tikus Arsip
- November 2019
- Februari 2019
- Oktober 2018
- Juli 2018
- Februari 2018
- Januari 2018
- November 2017
- Oktober 2017
- September 2017
- Agustus 2017
- Juli 2017
- Juni 2017
- Mei 2017
- April 2017
- Juli 2016
- Maret 2016
- Januari 2016
- Desember 2015
- November 2015
- Oktober 2015
- September 2015
- Agustus 2015
- Juli 2015
- Juni 2015
- Mei 2015
Kategori
Meta
Tinggalkan komentar